Mengenai Saya

Foto saya
menyesuaikan energi dengan alam

Kamis, 22 Desember 2011

FENOMENA KELUARGA DI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT MODERN

Pengertian Keluarga
Keluarga terdiri atas orang-orang yang menganggap bahwa mereka mempunyai hubungan kdarah ppernikahan atau adopsi. Suatu rumah tangga, sebaliknya, terdiri atas semua orang yang menghuni satuan hunian yang sama (sebuah rumah, apartemen atau tempat hunian lain).
Wiliam Sayres 1992 menganggap meskipun keluarga sedemikian signifikannya bagi kemanusiaan sehingga bersifat universal, yang artinya setiap kelompok manusia di dunia mengorganisasikan anggotanya kedalam keluarga, menurut para fungsionaris penyebabnya ialah karena keluarga memenuhi enam kebutuhan yang bersifat mendasar bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat, yaitu :
1.      Produksi ekonomi
2.      Sosialisasi anak
3.      Perawatan orang yang sakit dan berusia lanjut
4.      Rekreasi
5.      Pengendalian sex
6.      Reproduksi
Untuk menjaga agar fungsi-fungsi tersebut dijalankan tiap kelompok manusia menerima suatu bentuk keluarga tertentu.

 Kebudayaan-kebudayaan di dunia menunjukkan keanekaragaman sehingga istilah keluarga sukar untuk didefinisikan. Misalnya : meskipun dunia barat menganggap bahwa suatu keluarga terdiri atas orang suami, istri, dan ank-anak, kelompok lain memiliki bentuk keluarga dimana laki-laki mempunyai lebih dari seorang istri (poligami), atau perempuan mempunyai lebih dari seseorang suami (poliandri).
Kita dapat mengklasifikasikan keluarga sebagai keluarga batih (nuclear; suami, istri, dan anak-anak) dan keluarga besar (extended; termasuk orang-orang seperti, kakek, bibi, paman, dan saudara sepupu selain keluarga batih). Para sosiolog pun merujuk pada keluarga orientasi atau keluarga dimana individu tumbuh dan keluarga prokreasi (keluarga yang terbentuk jika suatu pasangan memperoleh anak pertama).

  Pengertian masyarakat tradisional dan modern
Masyarakat transisional adalah masyarakat yang mengalami pergeseran ciri-ciri lokalnya seiring dengan melebarnya batas-batas interaksi dan batas pengetahuan mereka.dilihat secara,dilihat dari jenis pekerjaanya,masyarakat tradisional masih menggunakan teknologi sederhana, pola pikir mereka belum dipengaruhi dan dibentuk oleh teknologi canggih,dan sistem pendidikan formal di sekolah-sekolah. Bentuk masyarakat seperti ini dapat dijumpai di daerah-daerah pedalaman di Indonesia.
Sementara itu, masyarakat modern adalah masyarakat yang menempatkan mesin dan teknologi pada posisi yang sangat penting dalam kehidupannya sehingga mempengaruhi ritme kehidupan dan norma-norma. Hubungan antarorang telah digantikan dengan kehadiran media dan barang-barang elektronik.

Perbedaan masyarakat tradisional dan modern.
Masyarakat tradisional
Masyarakat kota
Warga memiliki hubungan yang lebih erat
Jumlah penduduknya tidak tentu
System kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan
Bersifat individualis
Umumnya hidup dari pertanian
Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas biasanya dan sulit mencari pekerjaan
Golongan orang tua memegang peranan penting
Perubahan social terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara golongan muda dan golongan orang tua.
Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat informal
Interaksi lebih disebabkan factor kepentingan dari pada kepentingan pribadi.
Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama hidup.
Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dengan masalah prestise
Kehidupan keagamaan lebih kental
Kehidupan keagamaan lebih longgar
Banyak urbanisasi ke kota karena ada factor yang menarik dari kota
Banyak migran yang berasal dari daerah dan berakibat negative di kota, yaitu pengguran, naiknya kriminalitas, persoalan rumah dan lain-lain.

Perbedaan keluarga dalam masyarakat tradisional dan perkotaan dilihat dari budaya pernikahan
Dari masyarakat tradisional dan modern memiliki sebuah kebudayaan yang berbeda pula,dilihat dari sisi kebudayaan  pernikahan,
Dilihat dari strutur pernikahannya masyarakat tradisional besar (pernikahan mananamkan pasangan hidup dalam suatu jaringan kekarabatan yangt mengandung kewajiban eksplisit). Dilihat dari fungsi pernikahan mencangkup banyak hal, antaralain fungsi produksi ekonomi, sosialisasi anak, perawatan orang yang sakit dan berusia lanjut, rekbreasi dan pengendalian seks. Yang memegang wewenang dalam keluarga sangat bersifat patriakat atau dipegang laki-laki, diliohakhtr dari jumlah pasangan pada suatu waktu sebagian besar mempunyai seorang pasangan sedangkan beberapa mempunyai orang atau poligami. Dilihat dari siapa yang memilih pasangan, pasangan dipilih orang tua biasanya ayahnya atau orang tuanya. Dilihat dari pasangan menetap, pasangan biasanya menetap di keluarga laki-laki dan lebih jarang di keluarga perempuan secara garis keturunan ditarik biasanya melalui leluhur laki-laki. Sedeangkan system pembagian warisan adalah system peraturan yang kaku biasanya partiliniel, tetapi bisa pula matriliniel.




Pernikahan dalam masyarakat industry, yaitu:
a.       Struktur pernikahannya batih (penikahan disertai sedikit kewajiban kerabat pasangan hidup)
b.      Fungsi pernikahan lebih terbatas (banyak fungsi dapat dijalankan oleh institusi sosial)
c.       Wewenang dibagi secara setara.
d.      Jumlah pasangan hanya satu orang pasangan
e.       Pemilihan pasangan individu memilih sendiri
f.       Pasangan menetap ditempat yang baru, atau pisah dari orang tua kedua belah pihak.
g.      Garis keturunan ditarik melalui leluhur laki-laki dan perempuan
h.      Pembagian warisan sangat individualis biasanya bilateral















DAFTAR PUSTAKA
M. Henslin, James. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Edisi 6 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar